Cristiano Ronaldo “Dikloning”
Mungkin akhir-akhir ini kasus kloning makhluk hidup sudah jarang terdengar lagi. Salah satu kasus kloning yang ramai dibicarakan adalah kloning domba Dolly. Sekalipun akhirnya Dolly tudak bertahan lama, namun kasus kloning ini cukup ramai diperdebatkan.
Prinsip dasar kloning sendiri adalah memasukkan inti sel suatu makhluk hidup ke dalam sel inang tanpa inti. Tujuannya jelas, memperoleh hasil kloningan yang secara genetika sama dengan sel yang dikloning.
Rupanya teknologi Kloning ini mulai diadopsi oleh dunia olahraga. Korbannya adalah bintang Manchaster United, Cristiano Ronaldo. Tapi yang dimaksud kloning disini bukan dengan jalan memasukkan inti sel ronaldo ke dalam sel inang untuk menghasilkan Ronaldo yang baru. Tapi dengan cara memetakan DNA Ronaldo dan kemudian digunakan untuk patokan. Patokan yang dimaksudkan adalah Gen Ronaldo dipakai untuk parameter bagi klub dalam mencari bintang baru. Jadi, si bintang baru juga di tes DNA untuk mengetahui susunan Gen-nya.Tentu saja jika si pelamar ini memiliki gen yang mirip dengan ronaldo, maka kesempatan ia diterima akan semakin besar.
Parahnya lagi, ini bukan sekedar rumor. Bahkan telah ada salah satu klub yang menghubungi Dr. Henning Wackerhage dari the school of medical sciences di Universitas Aberdeen. Klub ini meminta Dr. Henning memetakan DNA Ronaldo dan tentunya pemain keren lain seperti beckham .
Dr. Henning sendiri adalah seorang ilmuan yang berpengalaman dalam bidang rekayasa genetika. Saking PD nya dengan idenya itu ia mengatakan:
it might be possible to produce the human equivalent of a formula one car by using genetic mutations.
Mengenai urusan screening gen ini, Huw Jennings youth development manager pada the FA Premier League mengatakan bahwa untuk mencari talenta mudaberbakat seperti ronaldo tidak dapat hanya dilakukan dengan melihat DN-nya saja. Ada hal lain yang lebih berpengaruh antara lain mental bertanding, dll.
“While you may be able to identify athletic ability, the road from promising youngster to top professional is far from smooth, and it doesn’t necessarily follow that talented athletes will become talented footballers,”
UK Sport, sebuah badan ‘drug testing’ di Inggris mengatakan tidak mampu melarangan klub untuk melakukan screening DNA untuk mencari pemain, mereka tidak menemukan keterkaitan screening DNA ini dengan penyalahgunaan doping.
Wah,, kalau di Indonesia, sekalipun kita bisa cara kloningnya, kita bakalan bingung
bagus itu !!!!!